Senin, 11 Oktober 2010

STRUKTUR KERAK BUMI II

Hampir sebagian besar dari batu-batuan endapan yang tertinggal di daratan atau di bawah air, tertumpuk dalam lapisan mendatar yang sejajar. Tetapi sepanjang sejarah bumi, sebagian dari lapisan mendatar itu kemudian terangkat, terlipat-lipat, terpatahkan atau mengalami perubahan bentuk karena gerakan bumi.

Pada lapisan yang jatuh dengan kemiringan, kita bedakan antara garis limpahan, yakni arah garis potong dan suatu bidang mendatar dengan bidang lapisan batuan; dan kemiringan, yakni sudut antara bidang lapisan dan bidang mendatar, dihitung ke bawah, tegak lurus pada garis limpahan.

Suatu lapisan batuan miring, biasanya merupakan bagian dan dinding lipatan tanah bumi; baik lipatan punggung atau anriklinal, maupun lipatan lembah atau sinklinal. Sekelompok hipatan yang keseluruhannya berbentuk Iembah disebut sinklinorium; yang berbentuk punggung disebut antiklinorium. Suatu geosinklinal ialah suatu daerah luas, di mana dasarnya menurun perlahan-lahan sehingga terbentuk cekungan teripat penumpukan batn endapan.





Suatu lapisan batuan dapat mengalami kepatahan karena harus menahan regangan tarik atau tegangan tekanan. Dalam hal demikian, bagian-bagian pada ke-2 sisi patahan biasanya akan bergeser sepanjang suatu bidang patahan. Kedudukan bidang patahan dapat melintang maupun mendatar. Tidak setiap patahan harus mengalami pergeseran. Diaklasa, yang terjadi karena tarikan (misalnya pada sisi cembung suatu lipatan), sobekan-penyusutan yang terjadi karena pengeringan (lumpur, basal) dan percelahan karena tekanan (tegak lurus pada arah tekanan) adalah bentuk-hentuk patahan tanpa pergeseran. Dapat pula terjadi pergeseran tegak lurus pada jarak pendek, sehingga susunan hubungan lapisan tidak mengalami pematahan; lengkungan (fleksur) yang demikian di kelak kemudian hari biasanya akan menjadi patahan dengan pergeseran.

Pergeseran ke atas, dengan bidang patahan datar, di mana terjadi pemindahan pada jarak besar, disebut perpindahan. Di daerah-daerah lipatan seperti daerah Alpen, banyak terjadi perpindahan besar-besaran, lapisan yang paling atas dapat bergeser dari lapisan hawahnya, dengan bidang pergeseran yang tajam dan jelas.

Oleh erosi pada lapisan atas juga dapat terbentuk celahan sehingga batu-batuan yang tergeser timbul di permukaan.
Sebaliknya pun dapat terjadi, bahwa seluruh lapisan atas hilang oleh erosi. kecuali sejumlah kecil sisa-sisa batuan yang lain tampak sebagai jambul di atas lapisan batuan yang lebih muda. Dalam suatu cekungan endapan, dapat berlangsung endapan pasir. batu kerikil, tanah liat, kapur dan sebagainya secara hergantian.

Isotasi. Bahan kerak bumi yang tetap, mengapung di daham substrata sebagai suatu benda yang lebih ringan. Menurut kaidah-kaidah keseimbangan hidrosratik, dari suatu benda yang mengapung ada sebagian daripadanya yang terletak di dalam cairan, yang sebanding dengan perbandingan kepadatan relatif benda dan cairan. Jadi di bawah setiap pegunungan selalu terdapat akar yang terdiri atas bahan lebih ringan, yang jauh lebih besar dan pegunungan itu sendiri, Penimbangannya tentu saja tidak selalu ideal; sebab selamanya selalu terjadi perpindahan bahan-bahan lepasan dari daerah pegunungan ke dasar lautan. Dengan demikian yang pertama ada kecenderungan naik ke alas, yang terakhir berkecenderungan meluncur ke bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar